rindu
Minggu, 04 Desember 2022 by Ewar Patulisi in

Kemarin kau datang, tapi siang ini aku sudah rindu padamu. Semoga kau datang sore ini. Agar rinduku luruh bersama dengan tiap tetesanmu yang membasuh bumi. Aku selalu suka hawa yang mengabarkan kedatanganmu. 


Melanjutkan tulisan siang tadi.

Sore berangsur malam. Adzan magrib berkumandang. Langkahmu perlahan terhenti tuk membasuh bumi. Rinduku telah tuntas sore ini. Sebelum semburat merah bertandang di kaki langit, kau perlahan membasahi bumi. Petrikor seketika menyelusup ke rongga hidung. Aku menghirupnya dalam-dalam, seperti saat menyesap teh dan menciumi aromanya, memberi rasa tenang. Sangat berbeda dengan aroma yang kuhirup kala memasuki pusat pertokoan. Aroma yang tak bisa kudefinisikan, aroma yang justru membuatku malas tuk menghirupnya dalam-dalam. 

Sore, hujan, secangkir teh, buku, dan lagu lawas merupakan kombinasi sempurna bagiku.

Arti Hizbut Tahrir
Minggu, 06 Mei 2018 by Ewar Patulisi in Label:

Aku terinspirasi menulis setelah membaca postingan ustadz Felix "Arti Hizbut Tahrir Untukku". Layaknya ustadz Felix, aku pun ingin menyampaikan arti Hizbut Tahrir untukku.
Aku bukan seorang ustadz, pejabat, pegawai negeri sipil, ataupun kader Hizbut Tahrir.
Jika tahun 2018 ini, menggenapi 16 tahun beliau dibina di Hizbut Tahrir, maka bagiku genap 3 tahun mengenal Hizbut Tahrir.
Melalui Hizbut Tahrir aku bisa membedakan antara jilbab dan kerudung, tahu Islam bukan hanya sekadar agama tapi sekaligus ideologi, mengetahui makna "Islam Rahmatan Lil'alamin" dan juga "Islam Kaffah", memandang segala suatu dengan perspektif Islam, mengenal Liwa' dan Rayah, serta masih banyak hal lain lagi yang kutahu melaluinya.
Menjadi kader Hizbut Tahrir tak mudah. Butuh waktu bertahun-tahun, baru bisa benar-benar masuk ke dalamnya. Pembinaannya bukan hanya dalam waktu semalam, tiga hari atau sepekan, tapi berkelanjutan.
Andai aku tak mengenalnya lebih dulu... mungkin aku akan mengamini opini negatif tentang Hizbut Tahrir yang beredar setahun belakangan ini.

Rizqi 21 Maret 2018
Kamis, 22 Maret 2018 by Ewar Patulisi in

Di antara makna rizqi adalah segala yang keluar masuk bagi diri dengan anugrah manfaat sejati... Rizqi sama sekali bukan yang tertulis sebagai angka gaji... Ada lelaki bersahaja yang tak mampu membeli mobil sepanjang hidupnya. Tapi sungguh Allah menetapkan bahwa rizqinya naik mobil kemana-mana…(Salim A. Fillah)

Kemarin Allah menetapkan bahwa rizqiku berangkat naik mobil dan pulang naik motor padahal aku tak punya keduanya, pun tak bisa mengendarainya.
Kemarin Allah menetapkan bahwa rizqiku berangkat  memakai sandal warna coklat dan pulang mengenakan sandal hijau.
Kemarin Allah menetapkan bahwa rizqiku makan es krim padahal tak membeli apalagi membuatnya.

Sungguh benar yang ditulis ustad Salim A. Fillah, bahwa “Allah tak kekurangan cara untuk mengantar apa yang telah ditetapkanNya pada siapa yang dikehendakiNya”.


Rizqi bisa saja datang saat kau berdiri di tepi jalan, bisa pula saat kau keluar dari ruangan, dan bisa saat kau ada di dalam rumah. Rizqimu tak pernah salah alamat, tak bisa tertukar, pun juga tak akan terlambat. Itu dikarenakan rizqi tak dikirim oleh manusia biasa, juga bukan pak pos yang mengantarnya.

WARA & RUNNING MAN
Sabtu, 12 November 2016 by Ewar Patulisi in

Saat menonton Running Man episode 324, aku teringat kalian...
Episode itu merupakan episode perpisahan untuk Kang Gary. Tetap ada kelucuan seperti biasa, namun ada juga haru karena kelak mereka tidak akan lari bertujuh lagi.
Mereka telah bersama selama tujuh tahun dan kita telah bersama selusin tahun. Mungkin kita tidak berlari sejauh mereka berlari. Mungkin kita tidak mendatangi tempat sebanyak tempat yang mereka datangi. Tapi kenangan kita tidak kalah banyak dengan kenangan yang mereka miliki. Kebersamaan kita memang tidak terekam kamera seperti kebersamaan mereka, tapi kebersamaan kita terekam oleh memori kita, yang jika ditayangkan tidak kalah banyak dengan episode Running Man. Mereka pernah bermain air, kita juga. Mereka pernah ke pasar, kita juga. Mereka pernah makan bersama, kita juga. Mereka tertawa bersama, kita juga. Mereka berlari bersama, kita juga. 
Semoga kita bisa menua bersama... seperti harapan Haha pada Gary.

laporan
Rabu, 22 Juli 2015 by Ewar Patulisi in

LAPORAN OBSERVASI
PROSES  PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
DI SMP NEGERI 26 MAKASSAR

Oleh:

ERNIATI
105335672 09
VII. D

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2013



KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah Swt., atas setiap rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Observasi Proses Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Di SMP Negeri 26 Makassar ini sebagai tugas pengganti MID Semester mata kuliah Penelitian dan Pengajaran Bahasa Indonesia.
Dalam penyelesaian laporan ini penulis cukup mengalami kesuliatan, terutama disebabkan kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya laporan ini dapat terselesaikan. Karena itu, sepantasnya jika penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.    Drs. Muktadir Gasba, M. Pd. Kepala SMP Negeri 26 Makassar yang berkenan memberikan izin untuk mengadakan observasi di sekolah tersebut.
2.    Syarifuddin, S. Pd. guru Bahasa Indonesia kelas VIII  yang telah banyak membantu selama observasi.
3.    Drs. Bahrum, M. Pd. selaku dosen mata kuliah yang telah banyak memberikan arahan.
4.    Orang tua yang telah memberikan dukungan baik material maupun spiritual.
5.    Teman-teman yang banyak memberikan masukkan dan informasi, khususnya anggota kelompok I.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita meski masih memiliki kekurangan baik dari penggunaan bahasa maupun sistematikanya.

Makassar, 5 Februari 2013




Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Observasi/pengamatan terhadap sesuatu hal perlu dilakukan terlebih dahulu jika kita hendak mengkaji hal tersebut. Mengapa observasi perlu dilakukan? Semata-mata untuk menambah pengetahuan kita terhadap hal yang akan kita kaji. Kita tidak akan mampu mengkaji, mengkritik atau mengetahui kelebihan dan kekurangan sesuatu tanpa melalui observasi/pengamatan. Demikian pula untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kesesuaian/keselarasan pelaksanaan pembelajaran dengan perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru, dibutuhkan observasi agar hasil yang diperoleh real.
Perangkat pembelajaran yang digunakan terkadang tidak sesuai dengan kondisi sekolah atau  siswa membuat guru kesulitan untuk benar-benar menerapkannya saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Perangkat pembelajaran  khususnya RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) harus dibuat oleh guru setelah melihat/mempertimbangkan kondisi sekolah dan siswanya, agar rencana dan pelaksanaanya tidak jauh melenceng. Namun, pada kenyataanya banyak guru yang mengabaikan hal tersebut. Para guru hanya berusaha membuat RPP sebaik mungkin tanpa memikirkan penerapannya, sehingga pelaksanaanya “jauh panggang dari api”.

B.  Tujuan Observasi
Kegiatan observasi yang dilakukan di SMP Neg. 26 Makassar ini secara umum bertujuan untuk menyelesaikan tugas dari dosen pengampuh mata kuliah Penelitian dan Pengajaran Bahasa Indonesia, dan tujuan khusus pembuatan laporan ini yaitu :
1.      Agar mahasiswa dapat memahami keselarasan pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan RPP yang dibuat oleh guru yang bersangkutan.
2.      Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran di sekolah  tersebut.

C. Pelaksanaan Observasi
Observasi dilakukan selama dua hari di SMP Negeri 26 Makassar yaitu:
ü  Hari pertama
Tanggal           : Senin, 03 Desember 2012
Waktu             : 11.10-12.30 WITA
Kelas               : VII.3
Guru                : Syarifuddin, S.Pd.
ü  Hari kedua
Tanggal           : Rabu, 05 Desember 2012
Waktu              : 09:00-10:45 WITA
Kelas               : VII.3
Guru                : Syarifuddin, S.Pd.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Proses Observasi
Observasi untuk mengetahui keselarasan perangkat pembelajaran dengan pelaksanaan pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dilakukan di SMP Neg. 26 Makassar ini tidak bisa berjalan lancar sesuai dengan kehendak karena berbenturan dengan kenyataan. Waktu observasi yang ditetapkan bertepatan dengan jadwal ujian praktik, sehingga tidak ada lagi proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah ini. Namun, salah satu guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang diamanahkan untuk membantu proses observasi mau berbaik hati memperlihatkan silabus dan RPP yang digunakannya mengajar selama periode 2012/2013 ini (terlampir).
Proses pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang tidak lagi berlangsung  membuat pengamat tidak bisa memaparkan keselarasan perangkat pembelajaran dan pelaksanaannya secara terperinci. Beruntung pengamat diizinkan untuk mengamati pelaksanaan ujian praktik, sehingga dapat melihat interaksi guru dan siswa meski bukan dalam proses pembelajaran sebagaimana biasanya.
            Ujian praktik berlangsung selama sepekan. Mendeklamasikan puisi merupakan ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VIII. Setiap siswa wajib mendeklamasikan  puisi “Diponegoro” dan satu lagi  puisi bertema bebas.
Hari pertama observasi, hanya beberapa siswa yang mendeklamasikan puisi. Tidak hafal merupakan alasan mereka untuk tidak tampil saat namanya disebut. Mengingat waktu ujian yang terbatas, sang guru pun berbaik hati memperbolehkan siswa yang tidak bisa mendeklamasikan puisinya karena belum hafal, untuk tampil dengan membacakannya saja.
            Hari kedua observasi, sang guru berusaha lebih tegas. Siswa yang belum juga berhasil menghafal puisinya tidak diperkenankan berada di dalam kelas. Kebijakan yang diambil sang guru membuahkan hasil. Siswa semakin terpecut untuk menghafal sehingga semuanya bisa tampil, menyelesaikan ujian praktiknya.
Selain melakukan pengamatan pelaksanaan ujian praktik, tanya jawab singkat juga dilakukan pada guru untuk mengetahui cara pengajarannya selama ini. Dari tanya-jawab singkat tersebut, pengamat mengetahui bahwa sang guru memiliki cara penyajian yang unik. Jikalau kebanyakan guru mengajarkan Kompetensi Dasar secara runtut, maka lain halnya dengan guru ini. Materi pembelajaran disesuaiakan dengan kondisi siswa pada saat itu, tidak harus mengikuti KD yang telah disusun secara runtut dalam Silabus. Sang guru tidak terlalu kaku dengan urutan KD dalam  Silabus, yang penting semua KD yang terdapat di dalamnya bisa selesai diajarkan meskipun tidak runtut.

B. Hasil Observasi
Berdasarkan observasi/pengamatan yang dilakukan selama dua hari terhadap perangkat pembelajaran dan ujian praktik di SMP Neg. 26 Makassar, pengamat menemukan sedikit penyimpangan (ketidak sesuaian). Pada Silabus dan RPP semester ganjil untuk kelas VIII tidak terdapat Standar Kompetensi (SK) yang berkaitan/berhubungan dengan puisi, sehingga ujian praktik mendeklamasikan puisi kurang sesuai untuk  digunakan pada semester ganjil ini. Materi atau SK yang berkenaan dengan puisi terdapat pada silabus semester genap.
Ujian praktik yang sesuai/selaras dengan RPP untuk diberikan pada siswa kelas VIII berupa pementasan drama. Pementasan drama  dianggap  sesuai karena pada Silabus semester ganjil terdapat SK Memahami teks drama dan novel remaja, sehingga antara pembelajaran pada semester ganjil ini dengan ujian praktik memiliki benang merah.
Selain hal di atas, pengamat juga melihat kurangnya minat siswa dalam mempelajari sastra. Hal itu terlihat dari antusiasme siswa saat ujian praktik mendeklamasikan puisi. Sebagian besar siswa susah untuk tampil karena malu-malu dan tidak hafal.


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Keselarasan perangkat pembelajaran dengan pelaksanaanya merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh tenaga pendidik (guru), agar siswa bisa menerima/menyerap plajaran dengan baik.

B.  Saran

Sebelum atau saat membuat RPP guru sebaiknya mempertimbangkan kesesuaiannya dengan kondisi sekolah dan siswa agar pelaksanaan pembelajaran tidak jauh melenceng dari perencanaan yng telah dibuat.

contoh laporan
Rabu, 26 Februari 2014 by Ewar Patulisi in




Membuat laporan bagi seorang mahasiswa merupakan hal yang biasa dikerjakan. Berikut ini saya posting contoh laporan kemasyarakatan yang menjadi bagian program P2K sejak tahun 2013 lalu.
_____________________________________________________________________





LAPORAN

Pemantapan Profesi Keguruan (P2K)
PROGRAM KEMASYARAKATAN KELURAHAN BONTO ATU
KECAMATAN BISSAPPU KABUPATEN BANTAENG


Oleh:
                            P2K SMA Negeri 1 Bissappu Bantaeng




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2013

______________________________________________________
 

LEMBAR PENGESAHAN
            Lembar kegiatan kemasyarakatan  Program Pemantapan Profesi Keguruan (P2K) oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar di Kel. Bonto Atu, Kec. Bissappu, Kab. Bantaeng dinyatakan diterima dan disahkan.
Yang melaksanakan kegiatan ini adalah:
Kelompok: P2K SMA NEGERI 1 BISSAPPU
No
            Nama
NIM
Jurusan
1.
Rahmat Nur
10538 1147 09
Pendidikan sosiologi
2.
Risal
10538 1349 09
Pendidikan sosiologi
3.
Herman
10538 1354 09
Pendidikan sosiologi
4.
Muh. Ahyar Muhtar
10538 1129  09
Pendidikan sosiologi
5.
Haerani
10538 1192 09
Pendidikan sosiologi
6.
Sufiadi
10538 1382 09
Pendidikan sosiologi
7.
Nurpian
10536 3116 09
Pend. Matematika
8.
Isnayah
10536 3391 09
Pend. Matematika
9.
Harlindah
10536 3444 09
Pend. Matematika
10.
Harniati
10536 3247 09
Pend. Matematika
11.
Jaenab
10536 3028 09
Pend. Matematika
12.
Nur Indah Sari
10536 3533 09
Pend. Matematika
13.
Akbar Ginandar
10535 4058 09
Bhs.Inggris
14.
Andi Wahyudin
10535 4060 09
Bhs.Inggris
15.
Nurdiah Majid
10535 4227 09
Bhs.Inggris
16.
Nurfadlia
10535 4372 09
Bhs.Inggris
17.
Irwan.R
10535 4276 09
Bhs.Inggris
18.
Jumalia
10535 4065 09
Bhs.Inggris
19.
Erniati
10533 5672 09
Bhs.Indonesia
20.
Faisal
10533 5539 09
Bhs.Indonesia
21.
Ana
10533 5651 09
Bhs.Indonesia
22.
Herniati
10533 5627 09
Bhs.Indonesia
23.
Andi Hang Sukriadi
10533 5888 09
Bhs.Indonesia
24.
Herwin Syah.H
10533 5570 09
Bhs.Indonesia
25.
Nur Asmi
10539 0616 09
Pend.Fisika
26.
Nurhaedah
10539 0623 09
Pend.Fisika
27.
Kurnia Rachim
10541 00105 09
Pend.Seni Rupa
28.
M.Abul Rifait
10541 00159 09
Pend.Seni Rupa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
                                                                                               Bantaeng,    April 2013

Disahkan Oleh,
Kepala Kelurahan Bonto Atu  

 ALI AKBAR 

 NIP.19590716198903 1 005
 ___________________________________________________________________________

A.      Lokasi Pengabdian
Desa/Kelurahan   : Bonto Atu
Kecamatan           : Bissappu
Kabupaten/Kota  : Bantaeng
B.       Jenis Kegiatan
1.      Kegiatan 1
Kerja bakti di kelurahan Bonto Atu setiap hari Jum’at.
2.      Kegiatan 2
Mengecat dan membersihkan  kantor kelurahan Bonto Atu.
3.      Kegiatan 3
Mengadakan  pertandingan Futsal Se-kecamatan Bissappu yang dilaksanakan di kelurahan Bonto Atu.
4.      Kegiatan 4
Kerja bakti di Desa Bonto Jai kecamatan Bissappu.
C.       Instansi atau Organisasi Terkait : Camat Bissappu, Kelurahan Bonto Atu, dan Kelurahan Bonto Jai
D.      Latar Belakang Kegiatan
Kab. Bantaeng adalah salah satu Provinsi di Sulawesi Selatan yang memiliki luas wilayah 395, 83 km2 dengan jumlah populasi mencapai 170.057 jiwa dan terkenal akan kebersihannya.
Kebersihan merupakan sebuah cerminan bagi setiap individu dalam menjaga kesehatan yang begitu penting dalam kehidupan sehari – hari. Dan seperti yang kita ketahui bahwa kebersihan merupakan suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran, penyakit, dan lain–lain yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut setiap kegiatan dan perilaku lingkungan masyarakat.
Dan sebagaimana diketahui bahwa kehidupan manusia sendiri tidak bisa dipisahkan baik lingkungan alam, maupun lingkungan social. Maka sebagai individu harusnya segala aspek yang ada dalam masyarakat harus dapat menjaga kebersihan lingkungan, karena tanpa lingkungan yang bersih  setiap individu maupun masyarakat akan menderita gangguan kesehatan. Kesehatan itu begitu mahal harganya, sehingga semuanya harus diolah dengan baik. Lingkungan yang kotor berarti pengganggu kesehatan yang juga berarti membuat bibit penyakit.
 Namun segala sesuatu harus ada perubahan, hanya saja dalam segala persoalan–persoalan, semua ini tidak dapat dijalankan tanpa sebuah kesadaran dari setiap anggota masyarakat untuk menjaga kebersihan,
Dengan sebuah perumpamaan yang dapat dibandingkan dengan teknologi, maka dapat diperhatikan bahwa secanggih–canggihnya teknologi tanpa didasari kebersihan, maka teknologi itu akan hancur. Jadi dari hal tersebutlah kita harus menyadari bahwa kebersihan itu penting.
Dari sebuah komunikasi yang dilakukan dengan masyarakat dan pemerintah setempat, maka kami sebagai mahasiswa P2K Unismuh Makassar mencoba memberikan pencitraan yang baik di mata masyarakat tempat lokasi kami berada, bahwa kami pun peduli terhadap kebersihan lingkungan.
Berdasarkan program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Kab. Bantaeng tentang kebersihan, maka kami sebagai tamu dari Kab. Bantaeng yang sedang melakukan program Pemantapan Profesi Keguruan, harus mendukung program tersebut.
Salah satu cara kami mendukung kegiatan tersebut, selain dengan melakukan kerja bakti ataupun pembersihan lingkungan sekitar, kami pun melakukan perawatan terhadap bangunan yang ada. Dan salah satu kegiatan yang kami lakukan adalah mengecat kembali kantor Kelurahan Bonto Atu. Untuk memperindah tampilan tersebut, dan memberikan sedikit ucapan terimakasih terhadap pemerintahan setempat, atas dukungan dan bantuannya selama kami melakukan kegiatan P2K ini di Kelurahan Bonto Atu.
E.       Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari berbagai kegiatan yang dilakukan adalah :
a.       Menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan indah.
b.      Menciptakan suasana yang nyaman tanpa polusi.
c.       Mendukung program pemerintah untuk Bantaeng bersih.
d.      Memberikan sumbanagan partisipasi kepada Masyarakat Bantaeng khususnya Desa Bonto Jai, sebagai salah satu Desa percontohan yang mewakili Kabupaten Bantaeng lomba Kebersihan antar Kabupaten se-Sulawesi Selatan.
e.  Menumbuhkan semangat solidaritas dan sportifitas bagi pelajar dan anak muda msyarakat bantaeng dalam olahraga futsal, khususnya kecamatan Bissappu.